Ketika kita berjalan di malam hari, bulan seperti sedang mengikuti kita. Kenapa itu terjadi? Begini ceritanya...
Bulan adalah benda langit yang paling dekat dengan bumi. Jarak bumi ke bulan mencapai 384.633 km. Sedangkan, diameter bulan adalah 3.476 km. Diameter itu sama dengan jarak antara pulau sumatera sampai sulawesi. Wah...jarak bulan memang sangat jauh...Namun, karena ukuran bulan sangat besar, maka bulan mirip lampu super besar di malam hari.
Saat manusia berjalan atau naik mobil, manusia bergerak meninggalkan benda-benda sekitarnya. Rumah, pohon, lampu jalan tampak bergerak meninggalkan kita. Semakin cepat mobil bergerak, maka rumah dan pohon tampak berkelebatan, hilang dari pandangan mata.
Nah, saat manusia berjalan di malam hari, manusia sebetulnya juga meninggalkan bulan. Sama seperti manusia meninggalkan rumah, pohon, dan lampu jalan. Bedanya, kamu meninggalkan bulan yang besarnya sejuta kali besarnya pohon. Bayangkan, kamu sama saja berjalan melewati sejuta pohon yang berjajar rapat di pinggir jalan. Ketika kamu berjalan 100 meter atau 100 pohon, kamu tetap saja bertemu pohon itu. Seperti itulah yang terjadi. Hanya saja, sejuta pohon itu ada di langit, berwujud bulan. Akibatnya, ketika kamu menoleh ke langit malam, bulan tidak hilang dari pandangan manusia. Bulan terasa tidak pergi-pergi meskipun kamu sudah berjalan kaki. Kamu pun merasa seperti dikuntit dengan bulan saat berjalan.
Sumber: Bobo
Amalia Aswin
0 komentar:
Posting Komentar