Selasa, 21 Desember 2010

Sleep Paralysis 'Tindihan'

Pernah Sleep Paralysis? Atau biasa kita sebut 'Tindihan'?
Sesak napas, Nightmare (Mimpi buruk), semuanya menjadi satu?
Bagi orang yang belum pernah mengalami mungkin akan merasa ngeri ketika mendengar kata ini. Tindihan? Siapa yang tindih? Hantu? BUKAN!

Kalau menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Menurut survey untuk dikeluarga saya, 2 dari 6 orang pernah mengalami ketindihan dan alhamdulillah saya tidak termasuk dari 2 orang tersebut.

Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, laki-laki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis. Yah, oleh karna itu banyak yang bilang karna adanya 'hantu'.

Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap Rapid Eye Movement (REM)

Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi.

Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).

Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.


Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stress dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.

Jadi, kesimpulannya
Ketika kita sedang kelelahan atau SANGAT lelah, keadaan tubuh jadi tak bisa dikontrol oleh otak. Jadinya, saat kita merasa sudah bangun dari tempat tidur, badan kita masih terbaring di tempat tidur. Disinilah terjadi sesak napas, perasaan dicekik, mau manggil ibu ga bisa (karna g bisa ngomong) dan lain lain. Tapi untungnya..kejadian ini hanya terjadi beberapa detik.

Untuk para pelajar..Jangan terlalu forsil untuk belajar, seperti belajar tiap tengah malam sampai g tidur. Itu adalah pola belajar yang salah. Tentukanlah waktu yang tepat untuk belajar misalnya 2 jam sehari. 
Untuk pekerja kantoran...Mungkin ini sering terjadi karna pekerja kantoran bekerja mati-matian dan menggunakan 'otak'. Sebaiknya, setelah pulang kantor kerjakanlah hobi-hobi yang disukai seperti nonton tv. Tenangkan pikiran, pekerjaan dikantor ya dikantor, kalau di rumah sih..untuk refreshing dengan keluarga. Ya kan? Hehehehe



Amalia Aswin

0 komentar:

Posting Komentar